Keperawatan

Kamis, 15 Mei 2014

       Seolah rindu pada sosok aku yang lain yang telah menanti untuk kembali digerakkan. Semakin aku bertambah dewasa, semakin bertambah segala kebigungan memaknai arti hidup ini. Entah, apakah aku benar-benar sudah dewasa, atau hanya ragaku saja yang semakin menua.
Teringat pesan orang tua yang selalu memberi doa restu serta dukungan padaku. Aku merasa sangat berdosa. Mereka yang telah bersusah payah banting tulang memeras keringat mengais rezeki. Tetapi ditanganku hasil jerih payah mereka menjadi sia-sia. Aku berdosa. Aku berdosa.
   Kucoba lagi melihat jauh aku yang terdalam. Aku yang mulai hilang arah kemana hidupku akan kubawa. Aku menangis, menangis mengapa aku tidak mati saja. Lagi pula, kematianku tak ada artinya. tak kan ada yang menangisi kepergianku, ingatan mereka tentangku juga tak akan pernah berbekas. mungkin hanya sekilas. Tapi ujung-ujungnya hilang ditelan zaman.
   Aku melihat diriku hanyalah seonggok daging. Tak memiliki esensi dalam hidup. Tak ada pula yang berharga dari eksistensiku. Akan tetapi, ada satu hal yang membuatku tak cepat ingin mengakhiri hidup. aku memiliki orang-orang yang selalu ada untukku ketika aku jatuh. Orang tua, kakak, adik, sahabat, guru, kekasih,  semua terbalut di dalam cinta. mereka yang tak ingin aku kecewakan. Aku mungkin tak berharga, tapi aku punya mereka yang berharga. Akan menjadi kurang ajar jika aku mati tanpa membalas kebaikan yang telah mereka berikan. 
          Tuhan, izinkanlah aku mampu menghadirkan goresan kebahagiaan dalam setiap wajah mereka yang aku sayang. Mereka yang telah memberikan warna di hidupku. Mereka yang selalu memberi arti setiap gerak langkahku, Mereka yang selalu setia memberikan semangat. Mereka yang tidak akan rela aku terjatuh. Mereka. Mereka. Semoga kalian selalu berada dalam Lindungan-Nya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar